
Kini saatnya kita bangkit!
Wahai anak-anak Sumatra,
Ambillah kembali hakmu, warisanmu, dan kehormatan negerimu!
***
Oleh Tanjak Noesantara
Dulu, kesultanan-kesultanan di tanah Sumatra hidup dengan kehormatan dan kejayaan. Mereka tidak tunduk pada kuasa asing, namun harum namanya sampai ke seantero dunia. Negeri ini makmur, rakyatnya hidup rukun, damai, dan sejahtera. Tak ada kerja rodi, tak ada tanam paksa—karena para buruh didatangkan dari luar Sumatra untuk bekerja di perkebunan dan proyek-proyek strategis kesultanan.
Namun semuanya berubah setelah kemerdekaan. Kekuasaan dirampas, kesultanan dihancurkan, dan tampuk kepemimpinan diberikan kepada mereka yang tak mengerti akar budaya dan kehormatan Sumatra. Sejak saat itu, kehancuran perlahan merambat: tatanan rusak, kemakmuran memudar, martabat masyarakat Sumatra terdegradasi.
Kini saatnya kita bangkit!
Wahai anak-anak Sumatra,
Ambillah kembali hakmu, warisanmu, dan kehormatan negerimu!
Sumatra wajib memimpin negerinya sendiri.
Karena kitalah pewaris sah tanah yang mulia ini.
Bukan orang luar, bukan penjilat kekuasaan.
Ingat: Sumatra bukan untuk dijajah, tapi untuk dijunjung!
BANGKITLAH, WAHAI ANAK SUMATRA!
xrCgb ardSNdXj uqI WkFtOF jTSjTl